ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB PIL KOMBINASI BatuLandak.id


LAPORAN PENDAHULUAN

A. DEFINISI

Pil kombinasi adalah metode
kontrasepsi yang berbentuk pil yang efektif dan reversibel bila diminum setiap
hari.

B. PROFIL

  1. Efektif dan reversibel
  2. Harus diminum setiap hari
  3. Pada bulan-bulan pertama efek
    samping berupa mual dan perdarahan bercak yang tidak berbahaya dan segera
    hilang
  4. Efek samping serius sangat jarang
    terjadi
  5. Dapat dipakai olewh semua ibu usia
    reproduksi, baik yang sudah mempunyai anak maupun belum
  6. Dapat mulai diminum setiap saat
    bila yakin sedang tidak hamil
  7. Tidak dianjurkan pada ibu yang
    menyusui
  8. Dapat dipakai sebagai kontrasepsi
    darurat

C. JENIS

1.Monofasik             : pil
yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif E / P dalam
dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif

2.Bifasik                   : pil
yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif E / P dengan 2
dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif

3.Trifasik                  : pil
yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif E / P dengan 3
dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif

D. CARA KERJA

1.     
Menekan ovulasi

2.     
Mencegah implantasi

3.     
Lendir serviks mengental
sehingga sulit dilalui oleh sperma

4.     
Pergerakan tuba terganggu
sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula.

E. MANFAAT

  1. Memiliki efektifitas yang tinggi
    bila digunakan setiap hari (1 kehamilan per 1000 perempuan dalam tahun
    pertama penggunaan)
  2. Risiko terhadap kesehatan sangat
    kecil
  3. Tidak mengganggu hubungan seksual
  4. Siklus haid menjadi teratur,
    banyaknya darah haid berkurang (mencegah anemia), tidak terjadi nyeri haid
  5. Dapat digunakan jangka panjang
    selam perempuan masih ingin menggunakannya untuk mencegah kehamilan
  6. Dapat digunakan sejak usia remaja
    hingga menopause
  7. Mudah dihentikan setiap saat
  8. Kesuburan segera kembali setelah
    penggunaan pil dihentikan
  9. Dapat digunakan sebagai kontrasepi
    darurat
  10. Membantu mencegah : kehamilan
    ektopik, kanker endometrium, kanker ovarium, kista ovarium, penyakit
    radang pamggul, kelainan jinak pada payudara, dismenore atau akne

F. KETERBATASAN

  1. Mahal dan membosankan karena harus
    menggunakannya setiap hari
  2. Mual, terutama pad 3 bulan pertama
  3. Perdarahan bercak atau perdarahan
    sela, terutama 3 bulan pertama
  4. Pusing
  5. Nyeri payudara
  6. Berat badan naik sedikit
  7. Betrhenti haid
  8. Tidak boleh diberikan pada
    perempuan yang menyusui
  9. Pada sebagian kecil, dapat
    mengakibatkan depresi dan perubahan suasana hati, sehingga keinginan untuk
    melakukan hubungan seksual berkurang
  10. Dapat mengakibatkan TD dan retensi
    cairan, sehungga resiko stroke dan gangguan pembekuan darah pada vena
    sedit terganggu
  11. Tidak mencegah IMS, HBV, HIV /
    AIDS

G. SYARAT

  1. Yang dapat menggunakan pil

Ø  Usia reproduksi

Ø  Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak

Ø  Gemuk atau kurus

Ø  Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektifitas tinggi

Ø  Setelah melahirkan dan tidak menyusui

Ø  Setelah melahirkan 6 bulan yang tidak memberikan ASI eksklusif

Ø  Pasca keguguran

Ø  Anemia karena haid berlebihan

Ø  Nyeri haid hebat

Ø  Siklus haid tidak teratur

Ø  Riwayat kehamilan ektopik

Ø  Kelainan payudara jinak

Ø  Kencing manis tanpa komplikasi ginjal, pembuluh darah, mata dan
syaraf

Ø  Penyakit thyroid, radang panggul, endometritis atau tumor ovarium
jinak

Ø  Menderita TBC

Ø  Varises mata

  1. Yang tidak boleh menggunakan :

Ø  Hamil atau dicurigai hamil

Ø  Menyusui eksklusif

Ø  Perdarahan pervaginam

Ø  Hepatitis

Ø  Perokok dengan usia > 35 tahun

Ø  Riwayat penyakit jantung, stoke, atau TD > 180/110 mmHg

Ø  Riwayat gangguan factor pembekuan darah atau DM > 20 tahun

Ø  Kanker payudara

Ø  Migrain dan gejala neurologik (epilepsy)

Ø  Tidak dapat menggunakan pil secara teratur tiap hari

H. WAKTU MULAI MENGGUNAKAN

1.     
Setiap saat selagi haid

2.     
Hari pertama sampai hari ke 7
siklus haid

3.     
Boleh menggunakan pada hari ke
8, tetapi perlu menggunakan metode kontrasepsi lain (kondom) mulai hari ke 8
sampai hari ke 14 atau tidak melakukan hubungan seksual

4.     
Setelah melahirkan :

– Setelah 6 bulan pemberian ASI Eksklusif

– Setelah 3 bulan dan tidak menyusui

– Pasca keguguran (segera atau dalam waktu 7 hari)

5. 
Bila berhenti menggunakan kontrasepsi injeksi dan ingin menggantikan
dengan pil kombinasi, pil dapat segera diberikantanpa harus menunggu haid

I. PENANGANAN

Efek samping atau
masalah

Penanganan

Amenore

Periksa dalam atau tes kehamilan, bila tidak hamil dank lien minum
pil dengan benar, tenanglah. Tidak datang haid kemungkinan besar karena
kurang adekuatnya efek estrogen terhadap endometrium. Tidak perlu pengobatan
khusus

Mual, pusing atau muntah

Tes kehamilan atau pemeriksaan ginekologik. Bila tidak hamil,
saranlkan minum pil saat makan malam, atau sebelum tidur

Perdarahan pervaginam / spoting

Tes kehamilan atau pemeriksaan ginekologik. Sarankan minum pil
pada waktu yamg sama. Jelaskan bahwa hal itu biasa terjadi pada 3 bulan
pertama, dan lambat laun akan berhenti

Keadaan yang perlu mendapat perhatian

Tanda

Masalah yang mungkin
terjadi

Ø  Nyeri dada hebat, batuk, nafas pendek

Ø  Sakit kepala hebat

Ø  Nyeri tungkai hebat (betis atau paha)

Ø  Nyeri abdomen hebat

Ø  Kehilangan penglihatan atau kabur

Ø  Tidak terjadi perdarahan / spoting setelah minum pil

Ø Serangan jantung atau bekuan darah di dalam paru

Ø Stroke, HT, migraine

Ø Sumbatan pembuluh darah tungkai

Ø Penyakit empedu, bekuan darah, pankreatitis

Ø Stoke, HT atau problem vaskuler

Ø Kemungkinan kehamilan

Perhatian khusus untuk penggunaan pil kombinasi

Keadaan

Saran

Tekanan darah tinggi

S >160 mmHg, atau D >90 mmHg

Pil tidak boleh digunakan

Kencing manis

Tanpa komplikasi

Pil dapat diberikan

Migrain

Tanpa gejala neurologik fokal yang berhubungan dengan nyeri kepala

Pil dapat diberikan

Menggunakan pbat fenitoin, barbiturate, rifampisin

Pil debgan dosis etinilestradiol 50 mg

Anemia bukan sabit

Pil jangan digunakan

     DAFTAR PUSTAKA

JNPKKR / POGI, BKKBN, DEPKES dan
JHPIEGO. 2003. Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kontrasepsi
. Jakarta
: YBP-SP.

Syaifudin, Abdul Bari. 2004. Buku
Panduan Praktis Pelayanan KB
. Jakarta
: YBP-SP

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB
Untuk Pendidikan Bidan
. Jakarta
: EGC.

Tinggalkan komentar