Hama Kutu pada Tanaman Karet dan Pengendaliannya BatuLandak.id

Hama mencakup seluruh binatang yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Umumnya binatang tersebut mengganggu tanaman guna mencari makanan dan membuat sarang. Semua tanaman dapat diserang oleh hama. Tidak terkecuali pula dengan tanaman karet. Tanaman karet (Hevea brasiliensis) adalah tanaman penghasil lateks alami. Getah dari tanaman ini dapat dimanfaatkan untuk membuat karet melalui proses sedemikian rupa.

Ada banyak hama yang bisa menyerang tanaman karet. Kami akan mencoba menjelaskannya satu per satu di artikel tersendiri agar pembahasannya bisa lebih mendalam. Untuk kali ini, kami akan membahas seputar hama dari jenis kutu-kutuan. Pada umumnya, kutu menyerang pohon karet dengan menghisap cairan yang ada di dalam tanaman. Tujuannya untuk mendapatkan makanan. Hal ini mengakibatkan pertumbuhan karet menjadi tidak normal.
hama-kutu-tanaman-karet.jpg
Tanaman karet kerap terkena serangan hama kutu putih (Ferrisia virgata). Serangan hama ini dapat dikenali dari gejala awal berupa munculnya embun jelaga hitam di bagian tanaman yang terserang. Lambat laun serangan tersebut mengakibatkan daun-daun menjadi kusam dan gugur. Seperti yang sudah kami jelaskan di atas, kutu putih/mealy bug melakukan serangan dengan menghisap cairan tanaman sehingga bagian tersebut mengering.

Kutu putih melakukan serangan secara bergerombol dalam jumlah yang sangat banyak. Hama ini paling suka menyerang bagian tanaman karet yang masih muda serta terlindung dari sinar matahari secara langsung. Selanjutnya gerombolan kutu putih ini akan menyedot cairan yang ada di dalam tanaman sebagai makanannya. Diketahui kutu putih juga menjadi vektor virus yang menyebabkan tanaman mengalami malformasi. Misalnya daun berubah menjadi keriting seperti daun ubi kayu.

PENGENDALIAN

Hama kutu putih dapat dikendalikan memakai pestisida yang tepat. Anda bisa menggunakan pestisida berupa akarisida yang mengandung bahan aktif Diazinon atau Malathion. Gunakan pestisida ini sesuai dengan konsentrasi anjuran pada masing-masing kemasan. Penyemprotan harus dilakukan pada saat kondisi cuaca cerah. Jika kurang dari 4 jam setelah penyemprotan ini hujan turun, maka penyemprotan harus diulang kembali. Hal ini dikarenakan air hujan dapat mencuci dan menghilangkan pestisida yang sebelumnya sudah diaplikasikan.

Tinggalkan komentar