Ini Dia Ciri-ciri Biji Karet yang Baik BatuLandak.id

Bagaimana ciri-ciri biji karet yang baik? Pengadaan benih karet yaitu biji yang siap ditanam sebagai sumber batang bawah pada praktek okulasi merupakan tahap awal pada proses pertanaman. Tahap ini begitu penting karena sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu program pertanaman karet. Biji-biji ini dikumpulkan dari pohon karet ketika kondisinya sudah benar-benar matang secara fisiologis. Tandanya yaitu biji tersebut akan merekah dan terjatuh sendiri dari pohonnya.
Sebagai petani, Anda perlu mengetahui deskripsi biji karet anjuran untuk batang bawah. Salah satu tujuannya untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam memilih biji yang ideal untuk okulasi tanaman pada pembuatan bibit karet. Kesalahan yang terjadi dalam penggunaan biji sebagai cikal bakal batang bawah ini akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan tingkat produktivitasnya. Dengan menggunakan batang bawah yang seragam dapat menyerempakkan waktu produksi tanaman.
ciri-ciri-biji-karet.jpg

Biji karet yang tergolong baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  • Biji karet kelas I ditandai dari bagian daging buah (endosperm) berwarna putih dan masih segar dengan kondisi bagian kotiledon masih rapat.
  • Biji karet kelas II mempunyai ciri-ciri bagian daging buah berwarna putih agak kekuning-kuningan dan kondisi kotiledon terbuka tidak lebih dari 1 mm.
  • Biji karet apkir kelas III dan IV yaitu daging buahnya berwarna kuning, kuning kehitaman, lembek, berminyak, dan tidak akan tumbuh menjadi kecambah normal.

Pemakaian biji karet yang berkualitas baik yang berasal dari klon anjuran telah terbukti dapat meningkatkan produksi batang atas hingga mencapai 20 persen. Oleh sebab itu, perkebunan karet yang khusus digunakan sebagai sumber benih perlu mendapatkan perlakuan khusus agar dapat menghasilkan biji-biji karet yang mutunya baik. Perlakuan-perlakuan yang harus diaplikasikan pada perkebunan karet sumber bibit di antaranya :

  1. Area tepat di bawah pohon karet harus dibersihkan.
  2. Lakukan penyiangan terhadap gulma yang tumbuh di bawah pohon.
  3. Buanglah semua biji karet yang ditemukan terjatuh di bawah pohon.
  4. Perlakuan di atas wajib dilakukan minimal sebulan sebelum pengumpulan biji.
  5. Pengumpulan biji karet dilaksanakan secara serentak setiap dua hari sekali.
Setelah itu, biji karet yang sudah berhasil dikumpulkan perlu diseleksi untuk memisahkannya berdasarkan kualitas. Anda hanya butuh biji karet yang baik dan bernas, sedangkan biji karet yang kualitasnya jelek silakan dibuang. Proses seleksi biji karet ini dikerjakan secara manual dengan memperhatikan ciri-ciri fisik biji serta menggunakan alat pental biji karet. Adapun ciri-ciri biji karet yang berkualitas baik sehingga layak untuk ditanam, antara lain :
  1. Biji berwarna mengkilap
  2. Tekstur permukaan biji licin
  3. Biji memiliki bentuk yang normal
  4. Tidak ditemukan cacat pada biji
  5. Biji bebas dari penyakit
  6. Biji mempunyai daya lenting yang tinggi
  7. Biji berbunyi nyaring bila dijatuhkan di lantai

Biji-biji karet yang telah lolos uji fisik selanjutnya diuji kembali tingkat kesegarannya. Di sini kita cukup mengambil beberapa sampel biji secara acak untuk mengetahui tingkat kesegaran keseluruhannya. Caranya yaitu belahlah biji karet tersebut menjadi dua bagian lalu perhatikan bagian daging buah (endosperm) dan keping lembaga (kotiledon). Tujuan dari uji kesegaran ini yakni sebagai pendugaan kecambah.

Biji karet yang mempunyai tingkat kesegaran yang tinggi maka kemampuannya dalam berkecambah pun tinggi. Tingkat kesegaran biji karet terpilih sebaiknya tidak boleh kurang dari 70 persen. Sedangkan biji karet yang memiliki tingkat kesegaran di bawah 50 persen tidak dapat diterima sebagai sumber batang bawah. Biji seperti ini biasa disebut biji apkir yang termasuk dalam kelas III dan IV. Biji ini tidak akan tumbuh menjadi kecambah normal.

Tinggalkan komentar