
Biji karet yang tergolong baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Biji karet kelas I ditandai dari bagian daging buah (endosperm) berwarna putih dan masih segar dengan kondisi bagian kotiledon masih rapat.
- Biji karet kelas II mempunyai ciri-ciri bagian daging buah berwarna putih agak kekuning-kuningan dan kondisi kotiledon terbuka tidak lebih dari 1 mm.
- Biji karet apkir kelas III dan IV yaitu daging buahnya berwarna kuning, kuning kehitaman, lembek, berminyak, dan tidak akan tumbuh menjadi kecambah normal.
Pemakaian biji karet yang berkualitas baik yang berasal dari klon anjuran telah terbukti dapat meningkatkan produksi batang atas hingga mencapai 20 persen. Oleh sebab itu, perkebunan karet yang khusus digunakan sebagai sumber benih perlu mendapatkan perlakuan khusus agar dapat menghasilkan biji-biji karet yang mutunya baik. Perlakuan-perlakuan yang harus diaplikasikan pada perkebunan karet sumber bibit di antaranya :
- Area tepat di bawah pohon karet harus dibersihkan.
- Lakukan penyiangan terhadap gulma yang tumbuh di bawah pohon.
- Buanglah semua biji karet yang ditemukan terjatuh di bawah pohon.
- Perlakuan di atas wajib dilakukan minimal sebulan sebelum pengumpulan biji.
- Pengumpulan biji karet dilaksanakan secara serentak setiap dua hari sekali.
- Biji berwarna mengkilap
- Tekstur permukaan biji licin
- Biji memiliki bentuk yang normal
- Tidak ditemukan cacat pada biji
- Biji bebas dari penyakit
- Biji mempunyai daya lenting yang tinggi
- Biji berbunyi nyaring bila dijatuhkan di lantai
Biji-biji karet yang telah lolos uji fisik selanjutnya diuji kembali tingkat kesegarannya. Di sini kita cukup mengambil beberapa sampel biji secara acak untuk mengetahui tingkat kesegaran keseluruhannya. Caranya yaitu belahlah biji karet tersebut menjadi dua bagian lalu perhatikan bagian daging buah (endosperm) dan keping lembaga (kotiledon). Tujuan dari uji kesegaran ini yakni sebagai pendugaan kecambah.
Biji karet yang mempunyai tingkat kesegaran yang tinggi maka kemampuannya dalam berkecambah pun tinggi. Tingkat kesegaran biji karet terpilih sebaiknya tidak boleh kurang dari 70 persen. Sedangkan biji karet yang memiliki tingkat kesegaran di bawah 50 persen tidak dapat diterima sebagai sumber batang bawah. Biji seperti ini biasa disebut biji apkir yang termasuk dalam kelas III dan IV. Biji ini tidak akan tumbuh menjadi kecambah normal.