Normal
0
false
false
false
EN-US
X-NONE
X-NONE
MicrosoftInternetExplorer4
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
![]() |
Ketupat |
Seperti yang kita tahu
, Idul fitri adalah hari raya umat islam..Apa yang khas dari hari raya umat
islam ini adalah keberadaan makanan khas seperti Ketupat dan Lepet. Makanan
khas ini banyak di sajikan saat lebaran. Biasanya di buat dari daun kelapa yang
di anyam hingga membentuk persegi empat. Inilah yang dinamakan dengan
selongsong ketupat. Selanjutnya ketupat ini di isi dengan beras kemudian di
rebus hingga beras matang dan ketupat berisi.
Keberadaan ketupat ini
tak lepas dari budaya jawa yang penuh dengan filosofi. Nah apakah anda tahu
makna dari makanan ini kawan??pasti banyak yang belum tahu kan? Untuk itu bagi
yang penasaran , terus simak tulisan saya ini ya…lumayan kan tambah
pengetahuan…hehehe
Oke….pertama
kawan…ketupat konon pertama kali di perkenalkan pada masyarakat jawa oleh
salah satu waliyullah yang terkenal yaitu Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga adalah
salah satu walijhlhjjywrpyullah yang membentuk budaya masyarakat jawa seperti
yang sekarang. Cara dakwahnya dalam rangka menyebarkan agama islam yang secara
persuasif berhasil mengislamkan sebagian besar penduduk pulau jawa. Di dalam
dakwahnya Sunan Kalijaga menggunakan kesenian dan budaya orang jawa untuk
menarik perhatian mereka. Di sela sela kesenian ini beliau menyelipkan
ajaran-ajaran islam didalamnya.
Begitu juga pada hari
raya Idul Fitri atau Lebaran. Dalam bahasa jawa Lebaran kerap disebut sebagai
BODO. Berasal dari kata BAKDA yang berarti. Pada zaman itu Sunan Kalijaga
membudayakan 2 kali Bodo , yaitu Bodo Lebaran sebagai hari besar nya umat
islam dan Bodo Kupat yang dimulai seminggu sesudah Lebaran. Dalam filosofi
Jawa, Kupat memiliki makna khusus. KUPAT berasal dari bahada jawa merupakan
kependekan dari NGAKU LEPAT dan LAKU PAPAT.
![]() |
salam-salaman meminta maaf.. |
“Ngaku
lepat” merupakan kata dalam bahasa Jawa yang bila diartikan ke bahasa
indonesia sama dengan “MENGAKUI KESALAHAN”. Jadi Bodo Kupat bisa
diartikan sebagai hari raya untuk saatnya saling mengakui kesalahan.Tradisi
sungkeman menjadi implementasi orang jawa untuk “ngaku lepat” atau
mengakui kesalahan. Sungkeman ino juga mengajarkan pentingnya menghormati orang
tua, bersikap rendah hati, memohon keikhlasan dan ampunan dari orang lain.
“Laku papat”
jruga merupakan kata dalam bahasa Jawa. “Laku” berarti Menjalankan ,
“papat” berarti empat. Dengan demikian “Laku Papat”
bisa diartikan MENJALANKAN YANG EMPAT. Menjalankan yg empat apa itu?dalam hal
ini yang dimaksud dengan Laku Papat ini meliputi u LEBARAN , LUBERAN , LEBURAN
, LABURAN.
1.LEBARAN
Lebaran berasal dari
kata LEBAR yang berarti “wez rampung” atau bila di indonesiakan
berarti juga “sudah selesai”. Dengan begitu Lebaran berarti juga
menandakan berakhirnya waktu puasa. Yaitu pertanda kemenangan manusia terhadap
hawa nafsu. Setelah sebulan berpuasa selama 1 bulan , tubuh manusia telah
dikembalikan ke fitrahnya.
2.LUBERAN
Leburan berasal dari
kata “LEBUR” yang berarti Meluber atau melimpah. Hari
kemenangan itu hendaknya kita berbagi kesenangan dengan mereka yang tak mampu
yaitu dengan “meluberkan” sebagian harta kita kepada para fakir
miskin. Ajakan bersedekah untuk kaum miskin ini disimbolkan dengan pengeluaran
zakat fitrah yang merupakan perintah wajib bagi orang islam untuk
mengeluarkannya bagi yang mampi
3.LEBURAN
Leburan berasal dari
kata “LEBUR” yang berarti Sudah habis dan lebur. Maksudnya dosa dan
kesalahan akan melebur habis karena setiap umat islam dituntut untuk saling
memaafkan satu sama lain. Simbol dari kata “Leburan ” ini adalah
tradisi sungkeman dan halal bihalal yang merupakan ajang untuk saling memaafkan
satu sama lain.
![]() |
Tradisi sungkeman sebagai simbol saling memaafkan antara yang muda dan yang tua |
4.LABURAN
Berasal dari kata
“Labur”. Labur yang dimaksud di sini adalah kapur yang biasa
digunakan untuk penjernih air maupun pemutih dinding. Sedang
“Laburan” sendiri dalam tradisi jawa dikaitkan dengan kebiasaan orang
jawa yang suka “melabur” atau mewarnai dinding rumah mereka dengan
kapur berwarna putih dihari raya atau hari besar lainnya. Tujuan mewarnai
dinding ini supaya rumah yang mereka tinggali terlihat bersih dan indah. Secara
filosofi orang jawa , Laburan memiliki makna bahwa orang yang telah selesai
menjalankan ibadah puasa hendaknya selalu mewarnai lahir dan batinnya dengan
kesucian seperti halnya orang jawa yang membersihkan rumah mereka dengan
“Labur”.
Semua filosofi jawa
ini lantas disimbolkan oleh sunan kalijaga dalam wujud Kupat , yaitu panganan
dari beras yang di bungkus daun kelapa muda membentuk segi empat.
Pasti ada kan dari
kalian yang bertanya kenapa harus berbentuk seperti itu?kenapa kok harus pakai
daun kelapa muda?kenapa kok tidak bundar?atau pakai daun jati misalnya?
Well…Sunan Kalijaga
pun tidak asal-asalan ambil sesuatu untuk dijadikan simbol kupat. Lazimnya daun
kelapa yang masih muda oleh orang jawa disebut juga dengan nama JANUR. Kata
Janur ini berasal dari kosakata bahasa Arab ” Ja’a nur ” yang
berarti telah datang cahaya. Isi kupat yang berasal dari beras yang berwarna
putih di ibaratkan sebagai hati manusia. Bentuk kupat yang persegi empat
menandakan hati manusia yang ‘Laku Papat’.
Jadi Kupat itu di
ibaratkan sebagai hati manusia yang melakukan “laku papat” yang telah
terbungkus oleh cahaya(ja’a nur). Saat orang sudah mengakui kesalahannya maka
hatinya seperti KUPAT YANG DIBELAH, pasti isinya putih bersih, hati yang tanpa
iri dan dengki.
Kenapa? Karena hatinya
sudah dibungkus CAHAYA (ja’a nur).
Makanan lain yang juga
ada saat Bodo kupat adalah LEPET. Lepet adalah panganan yang terbuat dari beras
ketan yang dibungkus dengan daun kelapa yang masih muda. Berbeda dengan Kupat
Lepet berbentuk bulat memanjang. Lepet pun memiliki filosofidan maknanya
sendiri. Lepet berasal dari singkatan kata “siLEP kang raPET” yang
berarti menutup dengan rapat-rapat. Jadi setelah ngaku lepet dan meminta maaf,
hendaknya seseorang menutup kesalahan yang sudah dimaafkan dan jagan diulang
lagi, agar persaudaraan semakin erat seperti lengketnya KETAN DALAM LEPET.
Begitulah pesan yang
terkandung dalam Kupat dan Lepet kawan…makanan yang hanya ada saat hari raya
ini telah menjadi salah satu budaya bagi bangsa indonesia namun arti , makna ,
dan sejarahnya mulai di lupakan oleh generasi muda saat ini. Untuk itulah bro ,
sudah selayaknya kita mengetahuinya dan menyebarkan budaya yang mulai hilang
ini ke masyarakat…terlebih bila anda nantinya memiliki anak atau
cucu…wariskanlah budaya ini…agar kelak ketika anak cucu kita memakan kupat
dan lepet ini , mereka tahu makna yang terkandung didalamnya….