Mengenal Penyakit Jamur Akar Putih Tanaman Karet BatuLandak.id

Penyakit jamur akar putih memiliki kemampuan membentuk tubuhnya menyerupai kipas tebal dengan permukaan atasnya yang berwarna cokelat kekuning-kuningan cenderung pucat dan permukaan bagian bawahnya berwarna cokelat kemerah-merahan. Jamur ini mempunyai struktur serat dengan ketebalan antara 2,8-4,5 µm, tepinya agak tipis dan berwarna kuning keputih-putihan. Jamur akar putih juga memiliki sifat agak berkayu dengan pertumbuhannya sesuai sekat yang tebal.

Jamur lignosus (Rigidoporus microporus) penyebab penyakit jamur akar putih adalah jamur yang bersifat parasit fakultatif. Jadi pada awalnya jamur ini hidup secara saprofit, kemudian lama-kelamaan berubah menjadi parasit. Jamur ini tidak bisa hidup tanpa makanan memadai di sekitarnya. Apabila jamur ini belum menemukan tanaman yang menjadi inangnya, jamur tersebut akan bertahan hidup di sisa-sisa tanggul tanaman.
ciri-jamur-akar-putih.jpg
Perkembangan jamur akar putih dipengaruhi oleh kondisi tanah yang gembur, memiliki pH yang netral, dan suhu lebih dari 20 derajat celsius. Jamur ini akan tumbuh sangat pesat di musim penghujan ketika kondisi kelembaban udara mencapai lebih dari 90 persen, aerasi yang baik, dan mengandung bahan organik yang tinggi. Jamur Rigidoporus lignosus atau Rigidoporus microporus dapat menjalar sejauh 30 cm hanya dalam waktu 2 minggu apabila kondisi lingkungannya sesuai.

Ciri-ciri Jamur Akar Putih

Penyebab penyakit jamur akan putih adalah Rigidoporus lignosus atau Rigidoporus microporus. Jamur ini umumnya menyerang akar tunggang. Ciri-ciri serangannya yaitu terapat benang-benang miselium jamur (rizomorf) berwarna putih menjalar di sepanjang akar yang sakit. Lalu benang-benang ini akan meluas dan membentuk cabang-cabang menyerupai jala. Selanjutnya akar-akar ini akan mengalami pembusukan hingga menyebabkan tanaman mati.

Sementara itu, serangan jamur akar putih pada tanaman muda mempunyai ciri-ciri seperti tanaman yang mengalami kekeringan. Di mulai dari warna daunnya yang berubah warna menjadi kusam hingga ukurannya lebih tebal daripada daun yang normal. Lama-kelamaan daun ini akan berubah warna menjadi cokelat, hingga akhirnya mengering. Jamur akar putih biasanya menyebar melalui kontak akar secara langsung.

Gejala-gejala Awal

Tanaman karet yang menderita penyakit jamur akar putih memiliki gejala-gejala awal yang meliputi :
  • Tanaman mati secara mendadak seolah-olah tersiram air panas.
  • Daun berwarna hijau kusam, keriput, dan permukaannya menelungkup.
  • Tanaman muda membentuk buah dalam waktu lebih awal.
  • Terdapat rizomorf yang menjalar di sepanjang akar tanaman yang sakit.
  • Daun-daun pada tanaman muda mengalami kekeringan.

Pengendalian

Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan penyakit JAP (Jamur Akar Putih) di antaranya :

  1. Membersihkan sumber infeksi, baik sebelum maupun setelah penanaman karet.
  2. Penanaman bibit diusahakan bukan bibit yang sudah terserang penyakit.
  3. Infeksi pada bibit bis dikurangi dengan memberikan belerang cirrus,
  4. Mengaplikasikan fungisida Bayleton dengan dosis 5 cc/L.

Tinggalkan komentar