Penyakit jamur akar putih memiliki kemampuan membentuk tubuhnya menyerupai kipas tebal dengan permukaan atasnya yang berwarna cokelat kekuning-kuningan cenderung pucat dan permukaan bagian bawahnya berwarna cokelat kemerah-merahan. Jamur ini mempunyai struktur serat dengan ketebalan antara 2,8-4,5 µm, tepinya agak tipis dan berwarna kuning keputih-putihan. Jamur akar putih juga memiliki sifat agak berkayu dengan pertumbuhannya sesuai sekat yang tebal.

Ciri-ciri Jamur Akar Putih
Penyebab penyakit jamur akan putih adalah Rigidoporus lignosus atau Rigidoporus microporus. Jamur ini umumnya menyerang akar tunggang. Ciri-ciri serangannya yaitu terapat benang-benang miselium jamur (rizomorf) berwarna putih menjalar di sepanjang akar yang sakit. Lalu benang-benang ini akan meluas dan membentuk cabang-cabang menyerupai jala. Selanjutnya akar-akar ini akan mengalami pembusukan hingga menyebabkan tanaman mati.
Sementara itu, serangan jamur akar putih pada tanaman muda mempunyai ciri-ciri seperti tanaman yang mengalami kekeringan. Di mulai dari warna daunnya yang berubah warna menjadi kusam hingga ukurannya lebih tebal daripada daun yang normal. Lama-kelamaan daun ini akan berubah warna menjadi cokelat, hingga akhirnya mengering. Jamur akar putih biasanya menyebar melalui kontak akar secara langsung.
Gejala-gejala Awal
- Tanaman mati secara mendadak seolah-olah tersiram air panas.
- Daun berwarna hijau kusam, keriput, dan permukaannya menelungkup.
- Tanaman muda membentuk buah dalam waktu lebih awal.
- Terdapat rizomorf yang menjalar di sepanjang akar tanaman yang sakit.
- Daun-daun pada tanaman muda mengalami kekeringan.
Pengendalian
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan penyakit JAP (Jamur Akar Putih) di antaranya :
- Membersihkan sumber infeksi, baik sebelum maupun setelah penanaman karet.
- Penanaman bibit diusahakan bukan bibit yang sudah terserang penyakit.
- Infeksi pada bibit bis dikurangi dengan memberikan belerang cirrus,
- Mengaplikasikan fungisida Bayleton dengan dosis 5 cc/L.